SR JATIM, Nganjuk – Dulunya jadi tempat wisata favorit, Embung Estumulyo yang berada di Dusun Bulurejo, Desa Sawahan, Kecamatan Sawahan Nganjuk sekarang semakin sepi. Kondisi fasilitasnya kini semakin tak terawat, padahal embung itu sendiri masih menyimpan keindahan yang asri.
Jamilah, pemilik warung di sekitar menjelaskan, beberapa tahun lalu, Embung Estumulyo sempat menjadi destinasi wisata alam yang ramai pengunjung. Keindahan hutan pinus dan cengkeh disekelilingnya serta cuaca sejuk nan asri di kaki Gunung Wilis membuatnya tempat yang cocok untuk melepas penat dari udara perkotaan.
“Dulu rame, saya jualan sama anak saya, sekarang tinggal saya sendiri,” ucap Jamilah pada Selasa, (04/02/2025).
Namun, sejak lima tahun terakhir, karena perawatan yang kurang, pengunjung semakin jarang datang. Hanya ada beberapa pemancing dan satu warung kecil miliknya yang masih bertahan di lokasi ini. Membuat suasana sepi dan kontras dengan kondisi masa embung baru dibuka.
Baca Juga : Jadi Jujugan Wisata Religi, Ini asal usul Gunung Lembu Pacitan
“Kalau mau mancing pun, karena ikannya sedikit ya jarang ada yang dapat,” tambahnya.
Menurut Hartono, warga sekitar, embung ini awalnya akan dimanfaatkan sebagai sumber air minum, namun karena kondisi seperti saat ini, membuat airnya menjadi keruh dan tidak layak konsumsi. Sekarang hanya digunakan untuk pengairan kebun cengkeh.
“Sebetulnya dulu dibuat untuk air minum, tapi karena tidak terawat dan kumuh sekarang hanya dimanfaatkan menjadi pengairan,” ucap Hartono.
Pemerintah setempat sempat berencana untuk memperbaiki embung ini, namun hingga kini belum ada kejelasan kapan perbaikan akan dilakukan. Warga berharap ada perhatian lebih terhadap Embung Estumulyo agar keindahan asrinya bisa dinikmati kembali dan fungsinya untuk penampungan air minum dapat dipulihkan.
Baca Juga : Jadi Jujugan Wisata Religi, Ini asal usul Gunung Lembu Pacitan
“Katanya dulu mau dibangun lagi, tapi belum ada kepastian,” pungkas Jamilah.
Tempat ini masih menyajikan pesona keindahannya tersendiri. Namun, tanpa perawatan yang memadai, Embung Estumulyo berisiko menjadi sekadar keindahan yang pernah ada.***
Komentar