SR JATIM.CO.ID Jelang peringatan Grebeg Pancasila 1 Juni, Pemkot Blitar mulai mematangkan persiapan. Salah satunya menyatukan visi yakni salah satu rangkaian kegiatan pawai lampion tidak boleh menggunakan sound horek atau sound berkekuatan suara tinggi.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar Kota Blitar, Edi Wasono. Dia mengatakan berdasarkan hasil pertemuan dengan organisasi perangkat daerah atau OPD dan instansi terkait, ketika pelaksanaan pawai lampion tidak boleh menggunakan sound dengan suara menggelegar. “Iya, peserta tidak ada yang menggunakan sound system yang berlebih. Lagu pengiring juga diutamakan lagu – lagu kebangsaan atau nasional yang sesuai dengan tema Grebeg Pancasila,” katanya, Selasa (27/5/2025).
Dia mengatakan pawai lampion adalah satu rangkaian Grebeg Pancasila. Pada Juni nanti, ada setidaknya lima agenda yang masuk dalam agenda tahunan Grebeg Pancasila. Di antaranya diawali pada 1 Juni nanti. Yakni Kirab Pancasila, Renungan Pancasila, Upacara Hari Lahir Pencasila, Kirab Gunungan Lima dan Kenduri Pancasila. Rangkaian awal adalah Kirab Pancasila dan Pawai Lentera Sabtu Malam, 31 Mei 2025. Lokasi pawai start atau mulai dari Istana Gebang Jalan Sultan Agung, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan A. Yani dan Jalan. Merdeka dan finish di Kantor Wali Kota Blitar di Jalan Merdeka atau depan Alu-Alun Kota Blitar. “Rangkaiannya banyak, bahkan nanti juga ada macapatan yang digelar pada malam hari atau sebelum upacara peringatan Hari Pancasila,” katanya.
Edi menambahkan, pada peringatan Hari Lahirnya Pancasila di Kota Blitar, tema yang diusung “Memperkokoh ideologi pancasila menuju Indonesia Raya”. Pihaknya berharap para aparatur sipil negara atau ASN di lingkup Pemkot Blitar ikut menjadi contoh pada pelaksanaan peringatan nanti. Yakni dengan semangat dan antusias mengikuti rangkaian acara. (ziz)
Komentar