oleh

Bayu Setyo Kuncoro di lahan green house-nya yang ditanami melon hidroponik

-Berita-2 Dilihat

SR JATIM.CO.ID

Kesibukan Bayu Setyo Kuncoro Kini, Gagal Melenggang sebagai Wakil Wali Kota Blitar

 

 

Sukses Bertani Melon Hidroponik,  Mampu Berdayakan Warga

 

Perhelatan pemilihan kepala daerah atau pilkada Kota  Blitar tak lepas dari sosok Bayu Setyo Kuncoro. Bergandeng dengan Bambang Rianto,  gagal melenggang ke kursi AG 1 Kota Blitar. Meski kalah, kini warga Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar ini ternyata tetap punya kesibukan yang tak kalah menjanjikan.  Seperti apa berikut laporannya

 

Abdul Aziz Wahyudi, Blitar

Siapa yang tak kenal dengan Bayu Setyo Kuncoro. Selain sebagai politisi, kini juga dikenal sebagai petani sukses.  Pertanian yang digeluti  pun tergolong modern dan jarang digeluti petani pada umumnya. Yakni petani melon hidroponik. Nah, karena jarang digeluti itulah, Bayu kini mulai  menuai hasilnya.  “Yang penting tetap bisa memberdayakan masyarakat. Karena dengan Bertani melon ini juga masih bisa memberikan pekerjaan bagi warga sekitar,” kata Bayu Setyo Kuncoro.

Baca Juga  Anggota Satgas TMMD ke-124 Kodim 0810/Nganjuk Kebut Pengerjaan RTLH Di Desa Sumbermiri

Ya, Bayu Setyo Kuncoro  sudah malang melintang di dunia politik di Kota Blitar.  Jauh sebelum menjadi calon wakil wali Kota Blitar,  menjadi anggota DPRD Kota Blitar tiga kali. Tak hanya itu  saat ini juga masih menjabat sebagai Sekretaris DPC PDIP Kota Blitar, sekretaris PSSI Kota Blitar dan  sejumlah  pengurus organisasi kepemudaan pernah dipegangnya. “Sudah kenyang pokoknya. Sekarang Kembali menjadi petani, karena  memang dulu sebelum macung wakil wali kota sebenarnya  saya sudah Bertani. Tetapi baru kali ini saya geluti dengan focus,” katanya.

Dia mengatakan     melon hidroponik itu memanfaatkan lahan yang sebelumnya ditanami jati. Lokasinya tak jauh dari rumahnya, hanya berjarak beberapa ratus rumah di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan. Selain di Gedog, juga memiliki lahan di Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. “Sudah dua tahun ini bercocok tanam melon hidroponik. Alhmadulillah sudah mulai menghasilkan cuan,” katanya.

Baca Juga  Sinergitas TNI-Bulog-Dinas Pertanian Nganjuk Optimalkan Mesin Pengering Gabah

Kemampuan dalam bercocok tanam melon hidroponik dilakukan bersama  tiga temannya. Yang ternyata juga konsen dan merasa tertantang untuk  bertanam buah hidroponik.  Akhirnya,  karena memiliki lahan memutuskan untuk mendirikan  green house. Tahapan awal mulai mulai menyiapkan lahan yang ditutupi dengan plastic di sekeliling.  Selanjutnya menyiapkan pompa air hingga media tanaman.  Dilanjukan menabur benih. Termasuk di antaranya  menyediakan boks untuk lebah. “Karena hidroponik, jadi tidak ditanam di tanah dan tanpa pestisida. Tetapi memanfaatkan aliran air melalui pip-pipa. Air ini terus mengalir dan tidak boleh berhenti,” katanya.

Baca Juga  Wujudkan Swasembada Pangan, Babinsa dan PPL Turun Langsung Ke Sawah Dampingi Petani Semprot Hama Padi

Sementara lebah, disediakan sebagai sarana untuk pembuahan atau yang biasa disebut dengan polinasi. Lebah-lebah inilah yang berperan dalam menjadikan  buah melon  lebat. Ketika sudah berusia  minimal dua bulan. Selanjutnya, buah  bisa dipanen. Buah melon hidroponik diminati pasar karena, selain sehat juga tahan penyakit. “Dan selain itu sehat. Karena tidak ada pestisida,” katanya.

Untuk sekali panen, Bayu pun mampu meraup omzet puluhan juta rupiah. Melon tanamannya dikirim ke sejumlah minimarket  dan tok-toko buah tak hanya di Blitar tetapi juga di Jakarta dan lain sebagainya. Bercocok tanam melon, menurut Bayu juga setidaknya bisa mematahkan anggapan  warga yang sinis. Bahwasanya usai kalah pilkada, bakal terpuruk. “Tetapi alhamdulillah. Tuhan masih memberikan waktu untuk berkarya memberdayakan  warga dengan Bertani melon hidroponik,” pungkasnya. (ziz)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *