SR JATIM.CO.ID, Nganjuk – Sebanyak 600 personel gabungan dari TNI, Polri,Satpol PP dan Dishub dikerahkan untuk mengamankan jalannya prosesi pengesahan warga baru salah satu perguruan silat IKSPI di Kabupaten Madiun. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi terhadap potensi gesekan antar kelompok pesilat yang kerap terjadi saat momentum serupa.
Pengesahan warga baru ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dengan melibatkan ribuan peserta dari berbagai daerah. Mengingat potensi kerawanan, pihak kepolisian bersama TNI dan unsur pemerintahan daerah melakukan pengamanan ketat di sejumlah titik jalur yang dilalui para peserta pengembira pengesahan warga baru pencak silat.
Kapolres Nganjuk, AKBP Henri menyatakan bahwa pihaknya telah memetakan lokasi-lokasi rawan dan menyiagakan personel di titik-titik strategis, termasuk perbatasan antar wilayah.
“Kami tidak ingin kecolongan. Seluruh personel kami instruksikan untuk melakukan pendekatan humanis namun tetap tegas jika ada potensi gangguan keamanan,” ujarnya, Kamis (24/4).
Selain pengamanan di jalan, aparat juga disiagakan untuk pengawalan para simpatisan guna mencegah konvoi liar dan bentrokan antar kelompok.
Kapolres AKBP Henri menyampaikan, upaya pengamanan ini dan mengimbau seluruh peserta serta simpatisan perguruan silat untuk menjaga ketertiban umum.
“Pengesahan warga baru harus menjadi ajang pembinaan, bukan pemicu konflik,”tegas AKBP Henri.
“Kami ingin kegiatan ini berjalan aman, lancar, dan penuh rasa hormat antar sesama. Tidak ada tempat bagi aksi kekerasan dan intoleransi di Kabupaten Nganjuk,” ujarnya.***
Komentar